Kelaparan di Papua Akibat Pemerintah Lalai

Pemerintah dituding lalai karena sibuk dengan agenda politik.


Kelaparan yang melanda Kabupaten Yahukimo, Papua tidak hanya melanda 7 distrik, tetapi hampir seluruh distrik yakni 51 distrik dilanda kelaparan.

Anggota DPRD Yahukimo Alvius Mohi STh Jumat 4 September 2009 menegaskan, bencana kelaparan itu terjadi sejak proses Pemilu Legislatif tahun 2009, dan pemerintah dituding lalai karena sibuk dengan agenda politik.

"Bukan hanya 7 distrik saja yang warganya kelaparan tapi seluruh kabupaten Yahukimo, dan itu terjadi sejak proses pemilu berlangsung, dimana, warga sibuk ikut kampanye dan tidak lagi memelihara tanamannya, dan pemerintah juga demikian hingga lalai mengingatkan warganya," kata Alvius yang merupakan ketua fraksi gabungan di DPRD Yahukimo.

Jadi, menurutnya, gagal panen yang dialami warga bukan hanya semata karena factor cuaca tapi juga kelalaian pemerintah yang sibuk dengan agenda politiknya. dan ironisnya, pemerintah baru peduli setelah media massa mengabarkannya.

Dikatakan, sementara itu dana respek (Rencana stratetegis pembangunan kampung) sebesar Rp 100 juta dari pemerintah provinsi Papua untuk setiap distrik, hanya setengahnya yang sampai ke warga.

Jadi penelusuran DPRD Yahukimo, kata Alvius, di kampung halamannya yakni Distrik Walma yang tidak masuk dalam distrik yang sebelumnya dikabarkan dilanda kelaparan, saat ini warga yang meninggal 26 orang. "Warga Distrik Walma saat ini yang meninggal akibat kelaparan sebanyak 26 orang," ungkapnya.

Sementara itu Wakil Gubernur Provinsi Papua Alex Hasegem SE ketika ditemui di ruang kerjanya, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan resmi mengenai adanya bencana kelaparan itu dari pemerintah kabupaten Yahukimo.

"Kami baru tau dari media, kalau tim dari Pemkab Yahukimo sudah turun langsung ke distrik-distrik yang dilanda kelaparan." ujarnya.

Saat ini pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pemerintah Kabupaten, baru kemudian mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan.

"Kami sudah siapkan obat dan makanan sebanyak 3-5 ton, dan begitu laporan resmi kami terima langsung di drop," ucapnya.

Wagub yang juga kelahiran Yahukimo mengakui, bahwa dalam bencana ini pemerintah Yahukimo lalai tidak memperhatikan dan langsung merespon warganya yang kelaparan.

Ditanya mengapa pemerintah provinsi tidak langsung mengirimkan tim penanggulangan bencana ke Yahukimo, menurutnya bencana kelaparan tidak sama dengan bencana alam, kalau bencana alam tanpa melalui prosedur bisa langsung memberikan pertolongan.

"Kelaparan kan tidak sama dengan bencana alam seperi gempa atau banjir yang datangnya secara spontan dan penanganannya juga harus cepat, jadi kami masih menunggu laporan resmi pemerintah kabupaten Yahukimo," tuturnya.

Wakil gubernur mengakui, bahwa cuaca menjadi kendala untuk menuju distrik-distrik di Yahukimo, sehingga pengiriman bantuan mengalami hambatan.

Sehingga gagal panen tahun ini akibat akibat cuaca yang buruk, curah hujan yang tinggi, dan mengakibatkan warga tidak memiliki makanan pokok. Meski demikian, penyebab warga meninggal bukan serta merta akibat kelaparan namun karena sejumlah penyakit yang timbul.

0 komentar: